8.27.2008

ROKET AIR SEDERHANA


Dunia dirgantara kita sedang diramaikan dengan percobaan-percobaan roket peluncur pembawa satelit, diharapkan dengan suksesnya proyek roket LAPAN maka Indonesia akan menyusul Iran sebagai negara berpenduduk muslim yang menyediakan peluncuran roket pembawa satelit. Tapi sebelum itu benar-benar terwujud baca yang ini dulu ya !

8.12.2008

Khutbah Rasulullah menyambut Ramadhan

Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama.
Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-NYA. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya.
Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin. Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya. Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu. Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.
Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa) mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.
Ketahuilah! Allah ta’ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabb al-alamin.
Wahai manusia! Barang siapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu. (Sahabat-sahabat lain bertanya: “Ya Rasulullah! Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian.”
Rasulullah meneruskan: “Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.”
Wahai manusia! Siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirathol mustaqim pada hari ketika kai-kaki tergelincir. Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat. Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardu baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardu di bulan lain. Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada bulan-bulan yang lain.
Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu. Amirul mukminin k.w. berkata: “Aku berdiri dan berkata: “Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama di bulan ini?” Jawab Nabi: “Ya Abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah”.
Wahai manusia! sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyam di malam harinya suatu tathawwu’.”
“Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di dalam bulan yang lain.”
“Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah pahalanya surga. Ramadhan itu adalah bulan memberi pertolongan ( syahrul muwasah ) dan bulan Allah memberikan rizqi kepada mukmin di dalamnya.”
“Barangsiapa memberikan makanan berbuka seseorang yang berpuasa, adalah yang demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikitpun berkurang.”
Para sahabat berkata, “Ya Rasulullah, tidaklah semua kami memiliki makanan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Maka bersabdalah Rasulullah saw, “Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi sebutir kurma, atau seteguk air, atau sehirup susu.”
“Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka. Barangsiapa meringankan beban dari budak sahaya (termasuk di sini para pembantu rumah) niscaya Allah mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka.”
“Oleh karena itu banyakkanlah yang empat perkara di bulan Ramadhan; dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya.”
“Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampun kepada-Nya . Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka.”
“Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolam-Ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga.” (HR. Ibnu Huzaimah).
sumber: Hidayatullah.com

8.11.2008

Seberapa Besar Kapasitas Aktual Diri Anda

Hore, Hari Baru! Teman-teman.
Disekitar kita; begitu banyak orang hebat yang mengagumkan. Mereka memiliki kemampuan diatas rata-rata. Sehingga terlihat unggul dari manusia lainnya. Ketika dihadapkan pada suatu pekerjaan atau tugas tertentu, mereka selalu bisa menyelesaikannya dengan lebih baik dari orang lain. Ketika mereka dihadapkan pada situasi sulit tertentu, mereka selalu bisa menangani kesulitan itu dengan lebih baik dari orang lain. Ketika prestasi mereka dievaluasi, track record-nya lebih cemerlang dari kebanyakan orang. Seolah-olah, mereka benar-benar manusia paling ideal untuk pekerjaan yang ditanganinya. Itu membuat kita bertanya; "Mengapa Tuhan memberikan talenta begitu hebatnya kepada dia? Sedangkan kepada saya tidak. Jika saya diberkahi kemampuan yang seperti itu, pasti saya akan berprestasi seperti orang itu." Benarkah demikian? Beberapa waktu lalu, saya merasakan bahwa kemampuan lap top saya sudah menurun sangat jauh sekali dari sebelumnya. Padahal, dia menggunakan processor yang pasti memadai untuk mendukung kinerja seorang perofesional. Kinerjanya yang semakin memburuk membuat saya tidak mampu menyembunyikan ketidaksabaran ini, sampai-sampai boss saya memergoki dan bilang; "Be patience Dadang, it is still processing…" katanya. "She has to perform faster if she still wants to work with me," saya menyahut. Tapi, kecaman saya tidak membuatnya bekerja lebih cepat. Padahal, saya sudah melakukan clean disk, dan juga defrag. Akhirnya, minggu lalu saya mengirim memo kepada teman-teman di BT, bahwa saya mau lap top yang bisa bekerja lebih cepat. Tak lama kemudian, lap top itupun masuk ke dalam klinik untuk diperiksa para dokter spesialis computer, sebelum kembali keruang kerja saya beberapa jam berikutnya. Tahukah anda, bagaimana kinerjanya sekarang? Wuish, she runs like a flash! Sampai-sampai saya terkejut dibuatnya. Sehingga saya tidak sabar untuk bertanya;"Man, elo apain tuch lap top gue?"Teman BT saya berkata;"Ditambah RAM-nya jadi dua kali lipat, Pak.""Cuma begitu doank?""Iya. Hanya itu." Jawabnya. Saya tahu dia bangga dengan hasil kerjanya. Dan saya sangat menghargai usahanya."Nggak elo ganti processornya?""Nggak Pak," katanya. "Masih bagus, kok." Lanjutnya.Saat itu saya menyadari, bahwa processor adalah potensi atau kapasitas maksimal tentang apa yang bisa dilakukan oleh sebuah computer. Dalam diri manusia, itulah yang biasa kita sebut sebagai talenta atau bakat, alias kapasitas terpendam dalam diri seseorang. Dalam computer, fungsi processor itu penting pada saat kompuetr sedang diaktifkan untuk bekerja. Ini menentukan sampai sejauh mana fungsi computer itu bisa dimaksimalkan. Bagi manusia, fungsi talenta itu penting pada saat kita sedang bekerja atau melakukan suatu aktivitas. Ini menentukan sampai setinggi apa kita bisa berprestasi. Sekarang, RAM itu apa? Mengapa meningkatkan RAM dua kali lipat bisa menaikkan kinerja processor computer itu sedemikan bermaknanya? RAM adalah sebuah playing ground. Tempat dimana file-file ditarik dari hard disk dan siap untuk diaktifkan. Dioperasikan. Diolah. Dieksekusi. Ditambah gambar ini dan itu. Meskipun kemampuan prosesornya tinggi, namun jika RAM-nya terlampau kecil untuk menampung file-file yang sedang diaktifkan, maka kinerja computer itu akan menjadi sangat buruk. Dia tidak bisa menjadi computer canggih. Manusia juga demikian. Meskipun talentanya besar. Potensi dirinya tinggi. Namun, jika kapasitas playing ground-nya terlampau kecil untuk menampung seluruh potensi diri itu, maka kinerjanya akan buruk juga. Dia tidak akan bisa menjadi manusia unggul. Ngomong-ngomong, bukankah kita seringkali berbangga hati dengan menyebutkan bahwa; "manusia adalah super computer?" Jika klaim itu benar adanya; bukankah seharusnya kita bisa lebih hebat dari computer tercanggih sekalipun? Mungkin itu benar jika konteks yang kita maksud adalah talenta atau potensi diri yang kita miliki. Sebab, kita percaya bahwa kemampuan otak kita saja konon baru digunakan tidak sampai 5% saja. Tetapi, jika kita berbicara tentang actualized individual potential, maka kita harus bertanya ulang. Mengapa? Karena, kita sudah bertemu dengan begitu banyak orang yang sesungguhnya sangat berbakat, namun pencapaiannya tidak sampai kemana-mana. Sebab, orang-orang ini telah membiarkan playing ground-nya menjadi begitu kecil. Pertanyaannya sekarang adalah; bagaimana caranya memperbesar playing ground diri kita? Ada banyak cara. Satu, melatih diri untuk sesuatu yang lebih tinggi. Berapa banyak dari kita yang bersedia menantang diri sendiri untuk menguasai keterampilan-keterampilan baru? Kenyataannya kita sudah cukup puas dengan kemampuan yang kita miliki saat ini. Melatih diri untuk sesuatu yang baru itu menguras tenaga. Membutuhkan waktu. Dan memerlukan komitment. Mengapa kita harus bersusah payah begitu jika kita sudah puas dengan keadaan sekarang?Dua, meninggalkan comfort zone. Ada banyak peluang baru dalam jarak setengah sentimeter dari diri kita. Namun, untuk meraihnya kita harus bersedia keluar dari zona kenyamanan kita. Mungkin kita harus meninggalkan kestabilan menuju kepada hal yang tidak menentu untuk sementara waktu. Kita perlu menyesuaikan diri kembali. Kita harus merevisi asumsi-asumsi diri. Dan banyak hal lagi yang mesti kita ubah. Tetapi, berapa banyak dari kita yang bersedia meninggalkan comfort zone seperti itu? Jika kondisi sekarang sudah membuat kita enak, mengapa kita harus meninggalkan kenyamanan ini untuk sesuatu yang beresiko dan penuh teka-teki?Tiga, bersedia membayar harganya. Ketika kita melihat orang lain berprestasi tinggi, seringkali kita hanya melihat hasil akhirnya saja. Yaitu, berupa pencapaian hebat orang itu. Lalu, kita berkata; "Beruntungnya dia. Tuhan telah berbaik hati memberinya talenta yang hebat." Kita tidak pernah tahu bahwa orang itu telah selama bertahun-tahun mengurangi jam tidurnya. Membuang kesenangannya bermain-main dengan game computer yang menyita begitu banyak waktu, tenaga dan biaya itu. Memeras pikirannya. Memaksa diri untuk berdisiplin tinggi. Dan hanya berfokus kepada hal-hal yang akan membawanya kepada peningkatan kualitas diri secara progresif. Kita tidak pernah mengetahui semua kerja keras yang dilakukan oleh orang itu. Karena kita terlampau silau oleh hasil akhir yang dicapainya, sambil sesekali menelan ludah. Yang sebenarnya terjadi adalah; `Hanya setelah orang itu bersedia membayar semua harganya sajalah, dia baru bisa sampai kepada pencapaian itu.' Lagi pula, kalau pun kita tahu pahit dan sulit serta terjal berlikunya jalan yang harus dia tempuh; belum tentu kita mau mengikuti jejak langkahnya, bukan? Padahal, ketiga hal itulah yang sesungguhnya telah berhasil menjadikan playing ground-nya menjadi semakin besar. Sehingga kapasitas dirinya juga menjadi semakin besar. Semakin besar. Dan semakin membesar. Sehingga tidak heran jika orang itu bisa meninggalkan manusia-manusia kebanyakan jauh dibelakangnya. Jika dalam computer kita menyebutnya RAM, bagaimana dengan manusia? Bolehkah saya menyebutnya HAM? Ya. HAM. Human Activated Memory. Yaitu, memory yang tersimpan dalam diri kita, yang bisa kita gunakan untuk berurusan dengan hal-hal yang kita hadapi secara spontan. Memori itu berbahan dasar talenta. Yaitu, potensi yang tersimpan didalam diri kita. Betul-betul dilatih dan diolah sampai menjadi kemampuan actual. Sehingga, kapan saja kemampuan itu dibutuhkan, kita bisa memanggil dan mendayagunakannya secara spontan.Anda boleh saja mengklaim diri berbakat bermain piano, misalnya. Tapi, jika bakat itu tidak diasah dengan sungguh-sungguh. Maka klaim anda hanya akan menjadi bualan belaka. Permainan piano anda tetap saja jelek. Anda boleh saja mengklaim bahwa diri andalah yang paling layak mendapatkan promosi itu, bukan pesaing anda. Karena anda mengira bahwa anda lebih senior. Lebih pintar. Lebih rajin. Tapi, jika klaim anda itu tidak didukung oleh kapasitas actual yang bisa anda tunjukkan; maka anda tetap saja akan menjadi karyawan jelek. Dan hati anda juga jelek, karena dipenuhi rasa iri. Anda juga boleh menganggap diri sendiri kurang berbakat. Jadi, wajar saja jika pencapaian anda biasa-biasa saja. Anda tidak dilahirkan untuk menjadi pemenang. Karena Tuhan memberi anda begitu banyak keterbatasan. Hey, wake up! Bangun, bung! Tidak ada manusia yang dilahirkan tanpa keterbatasan. Dan tidak ada manusia yang dilahirkan tanpa membawa pesan dan seoles kemampuan. Wake up and realize that YOU; don't need to be a perfect person to succeed. YOU, just need to accept yourself just the way you are. And start to enlarge your own playing ground. Your Human Actualized Memory. Your HAM. Would you?

Hore,
Hari Baru!
Dadang Kadarusman
http://dkadarusman.blogspot.com/http://www.dadangkadarusman.com/
Catatan Kaki: Bukan ketiadaan bakat yang menimbulkan masalah bagi kita. Melainkan, kelalaian kita sendiri pada bakat-bakat yang telah kita warisi.

8.07.2008

bike to ndeso-ndeso




30 Juli 2008, menikmati liburan sambil bersepeda ke kampung-kampung nelayan, melihat dan merasakan apa yang biasa terjadi pada keseharian mereka.

Ke Prigi Cak








Pelabuhan Prigi bagus juga ya !
coba aja nikmati foto-foto ini
diambil pada tanggal 25 dan 26 Juni 2008 (terima kasih pak Suyadi dkk)

Kesempurnaan menikmati ditentukan oleh ketepatan berhenti menikmatinya

oleh :

Dalam melukis lukisan abstrak - membutuhkan kemampuan untuk mengenali kapan saat untuk berhenti (Mario Teguh).Bagaimana jadinya sebuah lukisan abstrak jika kanvasnya tidak menyisakan ruang tanpa cat minyak. Apakah mudah dibedakan antara luksan anak yang sedang belajar membuat garis dengan maestro abstrak, jika ruang lukisnya penuh dengan garis-garis tak beraturan. Jadi perbedaan corat-coret seorang anak dengan maestro Affandi, hanya pada saat kapan terakhir mengangkat kuas dari kanvas.Dalam menggaruk - harus mengetahui kapan saat yang tepat untuk berhenti.Menggaruk bagian yang gatal adalah salah satu kenikmatan yang mudah dan memiliki sensasi kepuasan tinggi. Tapi akan segera menjadi bencana bagi kesehatan kulit jika kita tidak berhenti saat lapisan kulit ari bagian terluar mulai terkelupas. Dan luka lecet akibat garukan, jarang sembuh dalam hitungan jam, melainkan hari untuk meninggalkan noda. Pula, segera setelah menggaruk yang melewati batas waktunya, akan meninggalkan perih - bukan lagi kenikmatan.Berhenti makan tepat sebelum kenyang (Muhammad Saw).Pasti banyak rahasia dari anjuran mulia untuk berhenti makan tepat sebelum kenyang. Tetapi kita semua yang sangat berpengalaman melewati batas tipis itu, seringkali diserang penurunan fokus konsentrasi, kantuk, begah kekenyangan, gangguan pencernaan, kegemukan, serangan jantung, kencing manis dan sederet disfungsional tubuh akibat pola makan yang tidak adil bagi tubuh. Kemudian banyak pribadi yang dihukum atau menghukum diri dengan menolak atau dihindarkan mengkonsumsi jenis makanan tertentu - bahkan ada pembatasan yang membuat dirinya tersiksa. Padahal kenikmatan makan adalah salah satu anugerah yang asasi makhluk hidup.Bangun tidur disepertiga malam (Wahyu Illahi)Tidak akan cukup lautan tinta untuk menuliskan seluruh hikmah, walau hanya dari sepenggal wahyu. Khabar dari para penikmat sepertiga malam terakhir adalah kekuatan perkataan, kejernihan pikiran, kebeningan hati, kesantunan berperilaku, sensitivitas tinggi, kedamaian perasaan, rasa cinta paling tinggi, kebersahajaan sikap, kebijakan yang luas dan lain sebagainya. Bukan jumlah jam jaga dalam sepertiganya yang paling menentukan, melainkan pilihan penggalannya yang mengkondisikan. Bukankah para kupu-kupu malam, telah menghabiskan setengah malamnya untuk berjaga, hanya saja bagian penggalan di muka - yang kemudian mengkondisikan kehidupan yang hina. Entah apa kalimat rahasianya pada alam ini; sepertiga malam awal untuk para pecinta dunia dan sepertiga malam terakhir untuk para pecinta dunia-akhirat. Sepertiga malam awal untuk banyak aktivitas keburukan dan sepertiga malam terakhir untuk banyak aktivitas kebaikan.Mengundurkan diri dari kursi kepemimpinanSalah satu kenikmatan yang paling mempesona manusia, membanjirkan begitu banyak darah, meneteskan begitu banyak air mata kepedihan, menyedot paling banyak angka berbilang biaya; adalah kenikmatan berkuasa. Kita telah banyak menyaksikan akhir yang tragis, memilukan, menghinakan, dari para pemimpin yang melewati batas usia kepemimpinannya. Sejarah kita juga mencatat pribadi-pribadi emas yang mengenali dan berhenti tepat dari kursi kekuasaan - baik atas rencana dirinya atau rencana Yang Maha Merencanakan. Para Nabi mulia selalu Dihentikan pada saat kegemilangannya. Katanya Dr. Mahatir Mohammad mengundurkan diri pada titik terbaiknya. Buya HAMKA berhenti menjabat saat yang tepat. Bung Hatta mengundurkan diri pada saat yang tepat.Kualitas visioner seorang pemimpin yang sebenarnya adalah mengetahui saat yang tepat meletakkan jabatannya, bukan karena aturan ketat periodesasi.Mohon agar kita tidak khawatir, sebab jika kita - Anda dan saya, tidak melihat dengan jelas kapan saat yang tepat itu datang, kita bisa meminta bantuan dari Yang Maha Mengetahui, bahkan untuk kepemimpinan di keluarga kita. Mungkin istilah khusnul khatimah - meninggal dalam kemuliaan, adalah istilah lain dari saat pemberhentian yang tepat pada kehidupan ini.Kesempurnaan menikmati ditentukan oleh ketepatan berhenti menikmatinya.

8.06.2008

*Law of Attraction: Oops! I Did It Again* (ikhwan Sopa)

Yang di atas itu memang judul lagunya Brit. Tapi yang ini, adalah cerita tentang terulangnya fenomena Law ofAttraction <pada">http://milis-bicara.blogspot.com/search/label/law%2520of%2520attraction>pada diri saya. Fenomena, yang kata orang sering membuat manusia menjadi enggan bertindak dan lebih senang melamun. Fenomena, yang mungkin memang tidak membahas "action" karena dianggap tak perlu lagi dibahas, sebab dianggap sudah dilakukan dengan optimal dan maksimal. Fenomena, yang sebenarnya bisa dipersamakan dengan fadhail alias keutamaan, karena apa yangmenjadi syariat utama dianggap tetap berjalan. Fenomena, yang sebenarnya lebih tepat dianggap sebagai bonus dari "action". Di alam semesta ini ada banyak sekali hukum alam. Kita bisa menemukan setidaknya ada 18 hukum alam yang berlaku tetap dan pasti sebagai sunatullah selama alam semesta masih ada. Tahukah Anda bahwa hukum sebab-akibat, hanyalah salah satu dari itu semua? Jika seluruh hukum alam itu bisa diaktivasi secara positif sesuai maksud dan tujuannya, maka hasil akhirnya adalah sebuah fenomena daya dan kekuatan yang dianggap paling powerful di alam semesta. Kekuatan itu disebut dengan Law ofAttraction <http://milis-bicara.blogspot.com/search/label/law%20of%20attraction> alias hukum ketertarikan. Inilah penjelasan "bonus", tentang mengapa angsa berkumpul dengan angsa, kambing berkumpul dengan kambing, penggila olah raga dengan penggila olahraga, hobiis catur dengan hobiis catur lainnya. Juga, tentang lahirnya berbagai jargon yang dikenal oleh dunia modern seperti "komunitas", "almamater", "geng", "kelompok", "band", "grup","hobbyist", "kelompok penggemar", "persatuan", "asosiasi", atau bahkan"partai". Adalah benar bahwa semuanya bisa terjelaskan secara logis, di mana semua itu terjadi karena kesamaan sifat dan karakter, kemiripan interest dan hobi, persamaan kepentingan, kesamaan golongan, orang yang tepat, waktu yang tepat, dan situasi yang tepat. Di luar apa yang menjadi syarat-syarat logis di atas, dan selain apa-apayang menjadi syariat dan amal yang wajib, apa yang mempersatukan semua itu adalah Law of Attraction <http://milis-bicara.blogspot.com/search/label/law%20of%20attraction>. Jika kita bisa memahami dan mengaktivasi Law ofAttraction <http://milis-bicara.blogspot.com/search/label/law%20of%20attraction>, maka kita bisa menciptakan fenomena yang merupakan kebalikan dari semua gambaran tentang saling tertariknya satu sama lain sebagaimana di atas. Dengan Law of Attraction <http://milis-bicara.blogspot.com/search/label/law%20of%20attraction> kita bisa menarik orang yang tadinya tidak interest menjadi interest. Kita bisa menyatukan orang-orang yang berbeda kepentingan terkumpul dalam suatu wadah dan menjadi orang-orang yang punya kepentingan sama. Kita bisa menarik orang lain untuk juga ikut menggemari apa yang kita gemari. Kita bisa membuat orang-orang yang awalnya berkonflik berubah menjadi sahabat setia. Adakah, Law of Attraction <http://milis-bicara.blogspot.com/search/label/law%20of%20attraction> juga bisa menarik sesuatu yang kita inginkan selain itu? Misalnya mobil, rumah, uang, atau kesuksesan duniawi lain? Tentu saja. Dasarnya sederhana saja, yaitu bahwa tidak satupun yang terjadi di alam semesta ini, terjadi sebagai kebetulan. Tuhan itu Maha Besar dan Maha Mengetahui. Sehingga, tak satupun terjadi tanpa sepengetahuan dan tanpa kehendak-Nya. Segala sesuatu, memang bagian resmi dari skenario-Nya. Tak ada kebetulan, tak ada tidak sengaja. Kita sebagai manusia, bisa berperan dalam sistem alam semesta yang telah dianugerahkan-Nya kepada kita, di mana alam semesta itu telah ditaklukkan bagi kita, untuk tujuan beribadah kepada-Nya. Peran itu di antaranya adalah kemampuan untuk mengaktivasi fenomena Law ofAttraction <http://milis-bicara.blogspot.com/search/label/law%20of%20attraction>, sebagai sebuah demonstrasi dari sifat Maha Besar-Nya, dan dari sifat Maha Pemurah-Nya. Lebih tepatnya, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan sunatullah sehingga kita bisa belajar, mengenali, dan akhirnya meyakini segala sifat Maha-Nya. Dengan Law of Attraction <http://milis-bicara.blogspot.com/search/label/law%20of%20attraction> (tanpa meninggalkan syariat utama dalam bentuk amal alias action), kita bisa menarik apapun yang kita inginkan tanpa melihat apakah yang kita inginkan itu baik atau buruk, positif atau negatif, dan bahkan kita sukai atau tidak kita sukai. Sepanjang kita menginginkannya, maka kita bisa mendapatkan semua itu atas izin dari-Nya.Mengapakah ada orang yang dianggap jahat, tapi juga dianggap sukses secara finansial? Mengapakah ada orang baik yang ternyata juga sukses secara finansial? Mengapa faktor "bersabar", "kerja keras", dan "tekun" tidak hanya berlaku bagi mereka yang meyakini Tuhan? Perampok pun jika "tekun" dan"sabar", akan menjadi perampok yang sukses bukan? Terlepas dari tempat kembalinya setelah kematian menjemput. Hari Sabtu yang lalu, saya menghadiri acara arisan bersama teman-teman alumni SMA saya. Acara arisan dan silaturahim itu diselenggarakan di Kalianda Resort, sebuah pantai yang manis di ujung propinsi Lampung. Saya berangkat dari Jakarta, dijemput oleh teman alumni yang juga bekerja diJakarta. Kami bersepakat untuk berangkat bersama dengan teman lain dari Bogor dan Tengerang. Kami menetapkan untuk berangkat pagi-pagi sekali sebelum subuh menjelang. Malam itu, saya sempat begadang untuk sebuah urusan. Ketika hampir subuh, saya dibangunkan oleh dering HP dari teman yang akan menjemput saya. Dengan terburu-buru, saya segera mandi. Belum lagi saya selesai mandi, teman sayaitu datang. Maka saya pun berkemas dengan tergesa-gesa. Rencananya, kami shalat subuh di Karawaci. Saya ingat di perjalanan, ternyata saya lupa membawa uang. Untunglah di saku jeans saya masih terselip kartu ATM saya. Saya mintakan pada Mas Ridho teman saya yang sekarang penggiat offroad itu, untuk mampir ke salah satu ATM yang kami ditemui di sepanjang jalan. Saya perkirakan, ATM itu ada di rest area sekitar Karawaci atau di kota Cilegon. Mungkin karena masih terlalu gelap, saya belum berhasil juga menemukan mesin ATM di sepanjang tol Jakarta-Merak. Sampai di Cilegon, kami mampir sarapan di sebuah restoran soto yang cukupterkenal. Mungkin juga karena terlalu asyik bertemu teman lama, saya pun lupa mencari ATM di sana. Alhasil, sampai di kapal pun saya tetap belum memegang uang kas (Kapal Ferry Mufidah namanya, yang berlayar di tengah cuaca keras dan berguncang-guncang serta membuat mual isi perut). Begitu pula, saat kami tiba di tempat acara. Acara berjalan dengan segala kemeriahan, dan ditimpali dengan pergeseran perilaku setiap orang yang kembali ke masa-masa dua puluh tahun yang lalu. Di tengah kemeriahan itu, seseorang mendekati saya, Rini namanya. Rini adalah sahabat SMA saya, kini seorang dokter. Ia rupanya menagih iuran arisan untuk dua bulan lamanya. Hari itu memang akan diadakan penarikan arisan. Saya memang belum menyetor karena di pertemuan sebelumnya saya tak bisa hadir. Saya meminjam uang kas kepada Mas Ridho, dan saya katakan akan saya ganti segera. Mas Ridho meminjami saya, dan kemudian saya menyerahkan uang itukepada Mbak Rini. Saya katakan pada Mbak Rini,*"Ini Mbak uangnya. Entar aku yang dapet lho!"*Rini berlalu dan mencari penunggak lain. Saya kembali tenggelam dalam nostalgia bersama teman-teman lama. Sore hari, pemenang arisan diumumkan. Alhamdulillah, saya adalah pemenangnya. Saya kembalikan uang Mas Ridho dengan disertai senyum rasa syukur. Acara itu, dihadiri oleh sekitar 70 atau 80 orang yang sebagian besarnya ikut arisan. Lumayan juga perolehan saya. He...he...Why me? Mengapakah kata-kata saya menjadi kenyataan? Kebetulankah itu? MbakRini sendiri sempat nyeletuk terheran-heran, dan bahkan sempat "menuduh"saya memiliki "sesuatu".Saya tidak memiliki sesuatu, kecuali keyakinan bahwa memang saya-lah yangakan memenangkan arisan kali itu. Keyakinan itu, mencapai puncaknya saatsaya menyerahkan uang iuran arisan ke tangan Mbak Rini.Anda betul. Probabilitas ada bermain di sana. Mungkin juga, nasib baik ikutberperan. Dan tentu saja, the right time, the right place, the right person,the right situation. Akan tetapi, cukupkah itu saja? Tidak. Sebab, itulahyang disebut dengan fenomena Law ofAttraction <http://milis-bicara.blogspot.com/search/label/law%20of%20attraction>. Bukan kebetulan, bukan klenik, tapi kekuatan pikiran, kekuatan kemauan, dankekuatan keinginan.Bagaimana itu bisa terjadi?Gambaran berikut ini akan serta merta menyadarkan Anda.Tuan A dan Tuan B adalah dua sahabat kental yang tukang jajan. Suatu hari,mereka berdua pergi ke sebuah rumah makan. Tuan A memilih menyantap siomay,dan tuan B memilih jajan bakso.Di sela-sela santapan mereka, Tuan A tergiur oleh bulat-bulat kenyal baksodi hadapan Tuan B. Tuan A memutuskan untuk mencicipi satu butir saja baksodi mangkuk Tuan B. Tuan A pun kemudian mengatakan minatnya kepada Tuan B. Iameminta bakso itu. Gayung bersambut, Tuan A mendapatkan satu butir baksoyang diinginkannya.Sebenarnya, semudah itu pula fenomena Law ofAttraction <http://milis-bicara.blogspot.com/search/label/law%20of%20attraction> bisaditerapkan. Terlebih lagi, jika kemampuan ini dilatih dan dilatih,diasah dan diasah.Tuan A, saat mengutarakan minatnya kepada Tuan B, tidak hanya sekedarmembuka mulut dan mengajukan permintaan. Suara Tuan A, disertai denganperangkat pikiran, perasaan, emosi, dan mood yang diramu dengan tepat danpositif, menghasilkan kekuatan besar yang membuat keinginannyaterealisasikan. Kekuatan Law ofAttraction <http://milis-bicara.blogspot.com/search/label/law%20of%20attraction>. Pikiran, perasaan, dan emosi Tuan A, adalah kombinasi positif yangdihasilkan dari proses pengolahan informasi yang dipahami oleh Tuan Asendiri, tentang hubungannya dengan Tuan B.Bahwa ia merasa dekat dengan Tuan B. Bahwa ia telah bersahabat puluhan tahundengan Tuan B. Bahwa ia merasa sangat mengenal karakter Tuan B. Bahwa iabegitu yakin akan kedekatannya dengan Tuan B. Bahwa penolakan oleh Tuan Bmalah justru akan menjadi sebuah kontradiksi di dalam hubungan merekaberdua. Penolakan dari Tuan B akan membuatnya shock dan malah mempertanyakankembali kedekatan hubungan mereka berdua. Itu semua, berakhir pada sebuahmood yang disertai dengan keyakinan tinggi bahwa Tuan B pastilah memberi.Maka, dengan segala pemahaman Tuan A tentang kedekatannya dengan Tuan B,Tuan A tetap bisa berkeyakinan bahwa apa yang diinginkannya akan terkabul.Maka, itulah yang terjadi.Bagaimana, bisakah kini kita memahami siapa itu pemimpin kharismatik? Siapaitu top seller? Siapa itu presenter handal? Siapa itu orang-orang yangsukses, kaya, dan berbahagia? Disadari atau tidak, mereka adalah praktisihandal dalam fenomena Law ofAttraction <http://milis-bicara.blogspot.com/search/label/law%20of%20attraction>. Bapak, Ibu, dan Saudara yang budiman. Jika saja kita bisa meramu pikiran,perasaan, emosi, mood, dan bahkan hati dengan cara yang sama dengan yangdilakukan Tuan A, tapi kita terapkan dalam hubungan kita dengan yang MahaPemurah, Maha Pemberi, Maha Sesuai Dengan Prasangka Hamba-Nya, dan MahaMengabulkan, apakah yang bisa terjadi?

You Are A Living Magnet!

*Ikhwan Sopa*
Trainer E.D.A.N.
+62 21 70096855
QA Communication
*School of Motivational Communication*
http://milis-bicara.blogspot.com/