3.11.2010

kepada-Mu kupanjatkan doa

Ya Allah…
Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui bahwa hati-hati ini telah berkumpul
untuk mencurahkan cinta hanya kepada-Mu, bertemu untuk taat kepada-Mu, bersatu dalam rangka menyeru [dijalan]-Mu, dan berjanji setia untuk membela syariat-Mu
maka kuatkanlah ikatan pertaliannya.

Ya Allah…
Abadikan kasih sayangnya, tunjukkanlah jalannya dan penuhilah dengan
cahaya-Mu yang tidak pernah redup,
lapangkanlah dadanya dengan limpahan iman dan keindahan tawakal
kepada-Mu,
hidupkanlah dengan ma’rifat-Mu, dan matikanlah dalam keadaan syahid di
jalan-Mu.
Sesungguhnya Engkau sebaik- baik pelindung dan sebaik-baik penolong.
Amin.
Dan semoga shalawat serta salam selalu tercurah kepada Mudammad SAW,
kepada keluarganya dan kepada semua sahabatnya.

3.02.2010

mîtsâqun ghalîzh 2 Maret 1997

Pada hari ini 13 tahun lalu ku ucapkan sebuah perjanjian yang berat (mîtsâqun ghalîzh), sebuah rentang waktu yang cukup panjang untuk kembali berhenti sejenak disebuah terminal perenungan.
Sudahkan janji yang berat itu sepenuhnya dapat kulaksanakan ?
Pernyataan bahwa akad nikah adalah mîtsâqun ghalîzh, mengisyaratkan bahwa hubungan suami isteri yang merupakan hubungan yang berkonsekuensi besar.
Siapa saja yang menepati janji itu, maka dia tergolong orang yang jujur dan benar serta berada dalam jalan yang lurus. Sedangkan siapa yang tidak menepatinya, dalam arti tidak menjalan hak dan kewajiban yang merupakan kosekuensi dari akad tersebut, maka ia pantas mendapatkan laknat Allah Swt..