2.05.2012

Catatan Yang Tertunda Untuk Anakku Tersayang Rifqi Naufal Fahmi

Mas, di masjid al Muhajirin tempat biasa kita berjamaah, abi sebagaimana kebiasaan setelah sholat jamaah kadang masih tengak-tengok kekanan dan kekiri mencari (atau lebih tepat mengabsen) kehadiran mas Fahmi di Masjid, abi lupa bahwa Mamas sekarang sudah di Jogja. He he Abi sekarang tidak perlu mengabsen dan mengingatkan untuk ke Masjid, karena itu bagian dari kewajiban ‘hidup’ di asrama.
Sebagai gantinya Abi sekarang punya tugas baru, yaitu mengajari adik Hafizh ke Masjid, semoga adik menjadi pemuda yang hatinya tertambat di Masjid.

Dari beberapa kali menelepon, Abi bersyukur bahwa mamas betah dan senang tinggal di Jogja, bahkan tidak mau pulang untuk liburan menjelang Ramadhan kemarin. Semoga hal ini menjadi awal yang baik bagi mamas. Abi hanya bisa berdoa semoga Allah memberikan yang terbaik untuk kehidupan mamas di dunia dan akhirat.

Mas, hari-hari ini mamas telah memulai belajar mandiri, segala sesuatu mamas kerjakan dan putuskan sendiri, mamas telah memulai level baru dari suatu Reality games – games yang sesungguhnya.
Kalau biasanya mamas betah seharian main games, maka abi berharap mamas juga akan betah menyelesaikan games ini.
Games ini lebih banyak tantangannya, mulai dari bangun pagi sekali, antri mandi, makan seadanya (baik lauk maupun jumlahnya), nyuci sendiri, belajar sendiri, semua sendiri. Melelahkan tapi juga menyenangkan tergantung bagaimana kita memandangnya.
Setiap tantangan tersebut ada nilainya kalau kita ikhlas melaksanakan, dan jadilah pengumpul nilai terbanyak disetiap level sehingga menjadi high scorer, tapi ingat jangan menggunakan cheat dan jangan habiskan energi kita untuk men-search dan men-download cheat - sia-sia – high score yang kita dapatkan dan kumpulkan dengan menggunakan cheat tidak mempunyai nilai. Cheat akan membuat kita lalai, malas, hanya berorientasi pada hasil bukan proses, padahal Allah tidak menuntut kepada kita hasil akhir tapi bagaimana proses itu dijalankan sesuai aturan-Nya.
Jadilah Fahmi yang memandang jauh ke depan, kepada apa yang ingin dituju, jangan mau di palingkan pada hal-hal yang sepele.
Kalau menginginkan menjadi orang yang luar biasa, maka tidak cukup kita melakukan hal-hal yang biasa saja, tapi dibutuhkan hal yang luar biasa juga untuk menggapainya. dan Kesuksesan besar itu milik mereka yang menyandarkan kepada yang Maha Besar.
selamat menikmati reality game anakku, semoga Allah menuntunmu menjadi high scorer dunia dan akhirat...

يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱصْبِرُوا۟ وَصَابِرُوا۟ وَرَابِطُوا۟ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ [٣:٢٠٠]
 Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung. (Ali Imran 200)