8.07.2008

Kesempurnaan menikmati ditentukan oleh ketepatan berhenti menikmatinya

oleh :

Dalam melukis lukisan abstrak - membutuhkan kemampuan untuk mengenali kapan saat untuk berhenti (Mario Teguh).Bagaimana jadinya sebuah lukisan abstrak jika kanvasnya tidak menyisakan ruang tanpa cat minyak. Apakah mudah dibedakan antara luksan anak yang sedang belajar membuat garis dengan maestro abstrak, jika ruang lukisnya penuh dengan garis-garis tak beraturan. Jadi perbedaan corat-coret seorang anak dengan maestro Affandi, hanya pada saat kapan terakhir mengangkat kuas dari kanvas.Dalam menggaruk - harus mengetahui kapan saat yang tepat untuk berhenti.Menggaruk bagian yang gatal adalah salah satu kenikmatan yang mudah dan memiliki sensasi kepuasan tinggi. Tapi akan segera menjadi bencana bagi kesehatan kulit jika kita tidak berhenti saat lapisan kulit ari bagian terluar mulai terkelupas. Dan luka lecet akibat garukan, jarang sembuh dalam hitungan jam, melainkan hari untuk meninggalkan noda. Pula, segera setelah menggaruk yang melewati batas waktunya, akan meninggalkan perih - bukan lagi kenikmatan.Berhenti makan tepat sebelum kenyang (Muhammad Saw).Pasti banyak rahasia dari anjuran mulia untuk berhenti makan tepat sebelum kenyang. Tetapi kita semua yang sangat berpengalaman melewati batas tipis itu, seringkali diserang penurunan fokus konsentrasi, kantuk, begah kekenyangan, gangguan pencernaan, kegemukan, serangan jantung, kencing manis dan sederet disfungsional tubuh akibat pola makan yang tidak adil bagi tubuh. Kemudian banyak pribadi yang dihukum atau menghukum diri dengan menolak atau dihindarkan mengkonsumsi jenis makanan tertentu - bahkan ada pembatasan yang membuat dirinya tersiksa. Padahal kenikmatan makan adalah salah satu anugerah yang asasi makhluk hidup.Bangun tidur disepertiga malam (Wahyu Illahi)Tidak akan cukup lautan tinta untuk menuliskan seluruh hikmah, walau hanya dari sepenggal wahyu. Khabar dari para penikmat sepertiga malam terakhir adalah kekuatan perkataan, kejernihan pikiran, kebeningan hati, kesantunan berperilaku, sensitivitas tinggi, kedamaian perasaan, rasa cinta paling tinggi, kebersahajaan sikap, kebijakan yang luas dan lain sebagainya. Bukan jumlah jam jaga dalam sepertiganya yang paling menentukan, melainkan pilihan penggalannya yang mengkondisikan. Bukankah para kupu-kupu malam, telah menghabiskan setengah malamnya untuk berjaga, hanya saja bagian penggalan di muka - yang kemudian mengkondisikan kehidupan yang hina. Entah apa kalimat rahasianya pada alam ini; sepertiga malam awal untuk para pecinta dunia dan sepertiga malam terakhir untuk para pecinta dunia-akhirat. Sepertiga malam awal untuk banyak aktivitas keburukan dan sepertiga malam terakhir untuk banyak aktivitas kebaikan.Mengundurkan diri dari kursi kepemimpinanSalah satu kenikmatan yang paling mempesona manusia, membanjirkan begitu banyak darah, meneteskan begitu banyak air mata kepedihan, menyedot paling banyak angka berbilang biaya; adalah kenikmatan berkuasa. Kita telah banyak menyaksikan akhir yang tragis, memilukan, menghinakan, dari para pemimpin yang melewati batas usia kepemimpinannya. Sejarah kita juga mencatat pribadi-pribadi emas yang mengenali dan berhenti tepat dari kursi kekuasaan - baik atas rencana dirinya atau rencana Yang Maha Merencanakan. Para Nabi mulia selalu Dihentikan pada saat kegemilangannya. Katanya Dr. Mahatir Mohammad mengundurkan diri pada titik terbaiknya. Buya HAMKA berhenti menjabat saat yang tepat. Bung Hatta mengundurkan diri pada saat yang tepat.Kualitas visioner seorang pemimpin yang sebenarnya adalah mengetahui saat yang tepat meletakkan jabatannya, bukan karena aturan ketat periodesasi.Mohon agar kita tidak khawatir, sebab jika kita - Anda dan saya, tidak melihat dengan jelas kapan saat yang tepat itu datang, kita bisa meminta bantuan dari Yang Maha Mengetahui, bahkan untuk kepemimpinan di keluarga kita. Mungkin istilah khusnul khatimah - meninggal dalam kemuliaan, adalah istilah lain dari saat pemberhentian yang tepat pada kehidupan ini.Kesempurnaan menikmati ditentukan oleh ketepatan berhenti menikmatinya.

Tidak ada komentar: